Orang yang Berhenti untuk Berusaha Takkan Menjadi Seorang Pemenang
Rabu, 24 September 2014
Informasi yang telah saya dapatkan
Selama saya mengikuti pelatihan internet banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang saya dapatkan dari kakak pembimbing. Yang awalnya saya tidak terlalu mengerti tentang internet dan fungsi internet, maka sejak mengikuti pelatihan internet ini saya cukup banyak mengerti dan saya juga sudah bisa menerapkan apa yang telah diajarkan oleh kakak pembimbing, semisal tentang kegunaan email, blog, mengoprasikan microsoft word, merubah tampilan google, dan banyak tips-tips cepat yang mempermudah dalam penggunaan komputer.
Perkembangan dan Kemajuan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari
tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa
penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial
Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan
modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang
diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan
alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal
dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda
menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di
sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada
masyarakat di indonesia.
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia
membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia
mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di
samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga
membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari
informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu
masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi
penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia.
Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan
dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan
terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu
pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan
negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari
ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah sebagai berikut :
a. Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
b. Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek
c. Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
d. Minimnya industrialisasi.
e. Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.
Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi
berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya
akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam
mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia.
Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah
dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal
pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi
dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan di Indonesia.
Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan
perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi
PJPT II adalah sebagai berikut:
- Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
- Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
- Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
- Memperluas lapangan kerja.
- Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut.
1. Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
2. Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa
yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
3. Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
4. Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang
menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial,
Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
5. Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan
untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu
tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi
produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga
pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi
untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik
kertas di blabak (Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di
pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2 yaitu pada tahun 1976 dengan
mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang di beri nama industri
pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih
canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada
teknologi di Jerman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.
Kemajuan dan Manfaat IPTEK
1. Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
2. Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
3. Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang
terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga
menghasilkan air yang bersih.
4. Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone,
internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan
informasi.Sumber : http://beyarofat.wordpress.com/2014/06/19/perkembangan-dan-kemajuan-teknologi/
keunggulan dan perkembangan jurusan biologi UMM

Jurusan biologi memiliki prioritas pada pengembangan di bidang tenaga edukatif, fasilitas belajar mengajar, kurikulum maupun kerja sama kelembagaan baik nasional maupun internasional. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk meraih sukses di masa depan.
Pendidikan Biologi juga memiliki keunggulan yaitu . Staf pengajar yang dimiliki oleh Prodi Pendidikan Biologi sangat profesional, tersertifikasi dengan kualifikasi S2 dan S3 dan memiliki pengalaman nasional bahkan internasional. Pembelajaran didukung oleh sarana fasilitas yang lengkap berbasis ICT (teknologi informasi). Selain itu Prodi Pendidikan Biologi juga menjalin kerjasama dengan berbagi lembaga, berbagai perusahaan, PPLH dan sekolah-sekolah SMP/SMA se-Malang Raya (negeri maupun swasta).
Sumber : http://zumiatiarbethan27.wordpress.com/2014/08/13/keunggulan-dan-perkembangan-jurusan-biologi-umm/
Sejarah Singkat UMM
Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa
tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal
berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta,
yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta
dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal
19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada
tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi
universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah
Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan
Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2
tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian
diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni
1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026
tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No.
88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada
tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru,
yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas
Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian,
pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat
fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri
sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan
nama Fakultas Tarbiyah.
Pada
tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan
Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas
Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial
dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas
ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah
Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16
April 1975.
Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan.
Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru
dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir,
pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
.
Sampai
tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah
memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua
program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada
rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan
yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan
seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam
bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi,
penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan
peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).
Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas
Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus
Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas
dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen
muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau
Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk
studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat
perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas
Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif.
Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII yang
pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah
Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan
tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa
depan.
Dengan
kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang
dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut
serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan
"membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa
Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.sumber : http://www.umm.ac.id/id/page/01020602/sejarah-singkat-umm.html
Kebudayaan Kota Probolinggo
Perlu
kita ketahui bersama Kota Probolinggo adalah kota yang memiliki
berbagai macam potensi dasar dalam pembangunan. Hal ini dapat dilihat
dari berbagai macam aspek dan potensi yang dimiliki seperti potensi
perikanan, pertanian dan kebudayaan sebagai salah satu aset untuk
membangun kota Probolinggo. Jika kita berbicara tentang kebudayaan,
kebudayaan adalah aset yang sangat peka dan wajib dimiliki oleh setiap
daerah karena budaya sendiri adalah suatu hasil dari pola tingkah laku
yang didapat dan disampaikan melalui berbagai macam bentuk, seperti
melalui kesenian, adat-istiadat bahkan kebiasaan yang sudah mendarah
daging dan membentuk suatu kepribadian yang dilakukan baik individu
maupun kelompok tertentu.
Hal
ini senada dengan Drs. Priyono yang menegaskan bahwa kebudayaan adalah
sesuatu yang pasti dimiliki oleh semua daerah, termasuk kota
Probolinggo. Pemikiran bahwa kebudayaan sebagai aset pariwisata daerah
sangat perlu dimantabkan, karena kebudayaan yang ada tidak sekedar yang
tumbuh dari masyarakat, tetapi harus dibangun dikembangkan, Beberapa
unsur kebudayaan yang ada di kota ini, hampir semuanya berpotensi
menjadi sebuah materi pariwisata. Sebagaimana pengertian kebudayaan
adalah sistem tingkah laku yang telah diatur bersama dan didukung oleh
pemikiran dan nilai-nilai yang mempunyai beberapa fungsi untuk mengawal
dan mengatur kehidupan individu dan masyarakat.
Setelah
memahami apa arti sebenarnya dari Kebudayaan maka sudah sepatutnya kita
mengetahui Seni dan Budaya apa saja yang sebenarnya sudah dimiliki oleh
Kota Probolinggo yang mampu menumbuh kembangkan aspek Pariwisata. Baik
dari sisi Kesenian, Tradisi hingga Adat istiadat.
1. Jaran Bodhag dan Jaran Kencak
Jaran
Bodhag dalam terminologi bahasa Jawa “Jaran” berarti kuda dan “bodhak”
(bahasa Jawa dialek Jawa Timur, khususnya wilayah Timur) berarti wadah,
bentuk lain. Walaupun belum diketahui angka tahun yang pasti sejak kapan
kesenian “Jaran Bodhag” ini mulai diciptakan dan dikenal oleh
masyarakat kota Probolinggo, namun dari beberapa sumber diketahui bahwa
“Jaran Bodhag” diciptakan oleh orang-orang kota Probolinggo pada zaman
awal kemerdekaan.
Pada
waktu itu orang-orang Probolinggo, terutama orang-orang pinggiran dan
miskin mendambakan suatu seni pertunjukan. Seni pertunjukan yang populer
di kalangan masyarakat kota Probolinggo adalah “Jaran Kencak”, yakni
kuda (jaran) yang “ngencak” (menari). “Jaran Kencak” sebutan dalam
dialek lokal untuk menyebut “Kuda Menari”, sejenis pertunjukkan yang
menggunakan kuda yang dilatih khusus untuk menari dan dirias dengan
pakaian serta aksesoris lengkap.
Pada
kalangan masyarakat miskin, yang karena kemiskinannya mereka tidak
mampu memiliki atau menyewa kuda untuk “Jaran Kencak” ini, mereka
membuat modifikasi Jaran Kencak dengan jaran (kuda) tiruan. Terbuat dari
kayu menyerupai kepala kuda sampai leher, kemudian leher kuda kayu itu
disambung dengan peralatan lengkap dengan aksesoris mirip “Jaran Kencak”
asli, yang memungkinkan seseorang dapat berdiri di dalam dan
dikelilingi aksesoris kuda. “Penunggang” kuda seolah-olah naik kuda,
padahal ia berdiri dan berjalan (dengan kaki sendiri ) dengan menyangga
leher kepala kuda lengkap dengan aksesorisnya sehingga dari jauh mirip
orang yang naik “Jaran Kencak” itulah yang disebut dengan “Jaran
Bodhag”.
Pada
saat ini “Jaran Bodhak” masih populer di kalangan masyarakat kota
Probolinggo. Dan kesenian ini biasanya digunakan untuk mengiringi dan
mengarak acara hajatan, pernikahan, khitanan, dan sebagainya. Menurut
Bpk. Priyono bentuk penyajian kesenian ini adalah arak-arakan di jalan
maupun di halaman rumah. Kesenian ini tumbuh dan berkembang di mayarakat
Probolinggo yang sampai sekarang masih aktif untuk mengadakan kegiatan
pembinaan dan pementasan. Penyajian kesenian ini diiringi dengan musik
tradisional yang terdiri dari kenong, gong, kendang, dan sronen. Jaran
Bodhag dibawa oleh dua orang dengan sebutan janis dan penunggang jaran.
Dalam penyajiannya juga ditampilkan tembang-tembang tradisi khas Jaran
Bodhag dengan pakaian penuh gemerlapan, menarik, unik, yang didesain
sendiri oleh pemiliknya dengan segala kemampuan estetiknya. Siapapun
bisa naik Jaran Bodhag, karena gerakannya tidak rumit, tinggal mengikuti
irama yang muncul dari musik kenong telo’. Keberadaan kesenian Jaran
Bodhag ini merata diseluruh Kecamatan Kota Probolinggo.
2. Ludruk
Ludruk
merupakan satu bentuk pementasan drama kehidupan yang disajikan dengan
pendekatan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Timur pada umumnya.
Lain halnya dengan kesenian ketoprak yang dalam penyajiannya menampilkan
cerita legenda atau sejarah yang dikemas apik dengan memakai busana dan
bahasa jawa, ludruk lebih mengedepankan cerita heroik dengan setting
kebanyakan mengenai kehidupan masyarakat Jawa Timur.
Ludruk
tumbuh dan berkembang hampir di semua daerah di Jawa timur bagian
timur, termasuk di daerah Probolinggo. Tampilan ludruk khas Probolinggo
jelas memiliki perbedaan dibandingkan dengan ludruk-ludruk di Surabaya
atau di daerah lainnya, yakni pada bahasa yang dipakai. Ludruk di
Probolinggo menggunakan bahasa Jawa Ngoko yang dicampur dengan bahasa
Madura Pesisiran, baik dalam bentuk kidungan ataupun dialog para
pemainnya. Walaupun dari segi bahasa yang dipakai berbeda, tetapi dalam
hal pakem masih memiliki cerita yang sama. Hanya di beberapa bagian atau
adegan diselipkan adegan tambahan yang bercirikan Probolinggo. Dan
kesenian ludruk ini sering ditemui pada acara-acara hajatan.
Menurut
Drs. Priyono Ludruk merupakan Seni pertunjukan yang lebih menonjolkan
drama kehidupan sehari hari dengan model garap lawakan, Walaupun Ludruk
juga kadang membawakan cerita legenda dan sejarah, keberadaannya cukup
mewarnai dan menjadi hiburan masyarakat yang menarik. Ludruk adalah
kesenian tradisi yang masih hidup di kota Probolinggo, kesenian peran
yang bisa menggunakan segala bahasa, jawa, madura, Indonesia atau
inggris sekalipun, juga enak dan pantas-pantas saja ketika menggunakan
bahasa campuran.
3. Ojung
Tradisi
Ojung adalah tradisi saling pukul badan dengan menggunakan senjata
rotan yang dimainkan oleh dua orang. Kedua peserta Ojung akan saling
bergantian memukul tubuh lawannya. Jika peserta satu memukul, maka
lawannya akan berusaha menangkis dan menghindar.
Tradisi
ini memang mirip dengan olahraga Pedang Hanggar, dimana warga diajak
beradu teknik dan kemampuan saling memukul dengan menggunakan sebilah
rotan. Terdapat aturan permainan dalam tradisi ini, yakni setiap pemain
memiliki jatah memukul dan menangkis masing-masing 3 kali. Bagi siapa
yang banyak mengenai lawannya ketika memukul maka dialah yang menang.
Tradisi
ini memiliki tujuan untuk menghindari datangnya bencana alam atau tolak
bala’ dan selalu diselenggarakan pada setiap tahun. Keunikan lainnya
dari tradisi ini adalah sebelum acara dimulai, warga selalu melakukan
ritual terlebih dahulu berupa permohonan do’a kepada yang Maha Kuasa,
agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan tanpa ganjalan
yang tidak diinginkan.
4. Karapan Sapi Brujul
Karapan
Sapi Brujul sebenarnya bermula dari keseharian petani membajak
sawahnya. Kemudian dikembangkan menjadi perlombaan yang diadakan pada
setiap musim tanam padi tiba. Karapan Sapi Brujul ini dilaksanakan di
area persawahan.
Setiap
sapi yang memenangkan perlombaan Karapan Sapi Brujul, dapat dipastikan
memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sehingga sapi yang mengikuti
perlombaan ini dipastikan memiliki kualitas yang cukup baik. Tidak heran
jika perlombaan ini sampai mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Karena
antusias masyarakat yang cukup besar, Karapan Sapi Brujul ini dijadikan
sebagai obyek wisata kota Probolinggo. Sekarang ini perlombaan
ter-sebut tidak lagi dilaksanakan pada musim tanam padi saja, namun di
luar musim tersebut juga sering diselenggarakan.
5. Karapan Kambing
Karapan
Kambing, sebenarnya bermula dari sekedar menjadi obat kejenuhan dalam
keseharian setelah menjalani kewajiban sebagai petani atau pedagang.
Karapan Kambing ini merupakan perlombaan yang digelar setiap satu tahun
sekali.
Sama
seperti halnya karapan sapi, kambing-kambing ini menggunakan kaleles
(rangka kayu yang diikatkan ke badan kambing), lalu kemudian diadu
kecepatan dengan lawan pasangan lainnya. Dalam Karapan Kambing,
kambing-kambing yang dilombakan tidak dibedakan berdasarkan ukurannya
baik besar atau kecil. Semua kambing yang diperlombakan adalah kambing
dengan jenis kelamin betina.
Ketika
berada di arena perlombaan, kambing-kambing ini dilengkapi dengan
beberapa peralatan. Beberapa peralatan yang digunakan diantaranya adalah
jepitan telinga kambing, rekeng (sejenis bandulan tapi terpaku),
kaleles, kalonongan (terbuat dari keleng kecil biasanya bekas dari korek
api. Dan peralatan yang terpenting sebenarnya adalah balsam dan minyak
angin. Karena pada beberapa bagian tubuh kambing akan dilumuri balsem
dan minyak angin sehingga kambing tersebut akan merasakan kepanasan dan
akan berlari kencang sekuat tenaga.
Ciri
dari kambing karapan yang bagus terletak pada bentuk kepala yang
cenderung kecil, badan lurus, pangkal kaki depan tampak besar, posisi
badan seperti nungging, usia minimal 3 bulan dan belum beranak. Postur
yang demikian sering menjadi pemenang dalam perlombaan karapan kambing
ini.
6. Petik Laut
Tradisi
Sya’banan. Tradisi ini berasal dari masyarakat yang bertujuan untuk
menyambut hadirnya bulan puasa. Biasanya pada tanggal 15 bulan Sya’ban
(15 hari sebelum bulan puasa tiba) masyarakat hadir dengan membawa
makanan dan bersuka cita sambil duduk-duduk di tepian pantai menikmati
panorama laut yang tertimpa sinar bulan purnama. Tradisi seperti ini
sudah dilakukan oleh masyarakat setiap tahun. Sehubungan dengan tradisi
itu diadakan lomba balap perahu (Petik Laut).
Setiap
tahunnya para nelayan yang tergabung di dalam Paguyuban Nelayan selalu
mengadakan kegiatan ritual yang telah ditetapkan menjadi event tahunan
oleh Pemerintah Kota Probolinggo yaitu kegiatan Petik Laut ini. Kegiatan
ini melambangkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas rahmat dan
karunia-Nya kepada seluruh umat. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk
tetap melestarikan budaya gotong-royong dan kebersamaan yang telah
diwariskan secara turun-temurun dari para leluhur sehingga menjadi
tradisi di daerah sepanjang pesisiran pantai kota Probolinggo.
7. Perahu Hias
Lomba
Perahu Hias merupakan tradisi masyarakat pesisiran pantai kota
Probolinggo yang secara beriringan untuk berlomba menghias kapal atau
perahu dengan bermacam-macam hiasan yang menarik. Lomba ini selalu mampu
menarik minat para wisatawan baik wisatawan domestik maupun
mancanegara. Kegiatan ini telah menjadi event tahunan dan
diselenggarakan bertepatan dengan hari jadi Kota Probolinggo pada
tanggal 4 September.
sumber : http://soeherman-cintabudayakotaprobolinggo.blogspot.com/
Tentang Saya

Perkenalkan nama saya Dewi Agustin, nama panggilan sehari-hari Dewi. Asal saya dari Probolinggo, yang menonjol dari Probolinggo adalah buah mangga. Riwayat sekolah saya Madrasah Ibtidaiyah Raisul Anwar, SMPN 1 Paiton,kemudian SMAN 1 Paiton, dan sekarang saya mahasiswa baru di sebuah Universitas Muhammadiyah Malang. Saya lahir pada 05 Agustus 1996, saya senang sekali lahir pada bulan Agustus karena hari kemerdekaan Indonesia juga pada bulan Agustus. Saya barasal dari keluarga yang biasa-biasa saja,keluarga yang sederhana dan saya anak kedua dari dua bersaudara. tentang hobby, saya tidak mempunyai hobby karena saya senang dengan apa yang saya lakukan selagi
membuat saya senang dan yang berhal positif.
Langganan:
Postingan (Atom)